Jakarta – Sebagai daerah asal buah manggis , produksi buah manggis Indonesia juga mampu dinikmati oleh konsumen global , dimana baru-baru ini juga berhasil menembus pasar Selandia Baru. Walaupun ketika ekspor perdana pada awal April lalu buah manggis Indonesia diketahui mengandung serangga , namun konsumen disana lebih menyukai buah manggis asal negara kita. Setelah diperiksa otoritas Selandia Baru , buah manggis Indonesia harus melaksanakan proses fumigasi untuk memenuhi standar kualitas negara tersebut.
"Tetapi kadang kala ada masalah. Itu biasa. Kita hadapai waktu ekspor perdana manggis ke Selandia Baru. Ternyata ditemukan sejenis serangga sehingga harus difumigasi ," kata Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementan , Yusni Emilia Harahap di kantor Kementerian Pertanian , Jakarta.
Hal ini membuat harus ada biaya komplemen yang dikeluarkan untuk proses fumigasi tersebut semoga produk manggis Indonesia mampu masuk ke pasar Selandia Baru.
"Kalau difumigasi berarti ada biaya. Harusnya bila itu semua aman , kemarin nggak ada terjadi menyerupai itu. Nggak hingga ada treatment itu. Ternyata perlakuan fumigasi cukup mahal ," tambahnya.
Setelah melalui proses yang ditentukan otoritas Selandia Baru , manggis Indonesia berhasil masuk ke negeri tetangga Australia tersebut. Dan ternyata buah manggis asal Indonesia sangat dinikmati para konsumen di Selandia Baru.
"Seperti manggis di Selandia Baru pada awal Mei. Meski ada manggis Thailand yang masuk tetapi konsumen di sana menyukai tekstur rasa manggis Indonesia ," papar Yusni.
Ekspor buah manggis ke Selandia Baru ini yaitu tahap pertama dalam mempromosikan buah-buahan tropis khas Indonesia. Dan mencar ilmu dari dilema serangga tersebut , proses pengiriman berikutnya akan dilakukan dengan surpervisi yang lebih ketat lagi.
"Pada tahap awal promosi untuk tes pasar di beberapa supermarket terkemuka. Sambutan konsumen dan biro positif tapi tentu jangan hingga berulang dilema yang lalu tersebut ," pungkasnya.
Posting Komentar